Arsitektur atap modern dan area check-in yang ramai di Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno-Hatta.

Bandara Internasional Soekarno-Hatta (CGK)

Sejarah, Fakta Unik, dan Panduan Lengkap untuk Traveler

Selamat datang di Tangerang, gerbang utama menuju Jakarta dan jantung Indonesia! Bagi jutaan pelancong setiap tahunnya, nama Bandara Internasional Soekarno-Hatta (CGK) adalah hal pertama yang mereka temui. Ia bukan sekadar tempat lepas landas dan mendarat, melainkan sebuah monumen hidup yang sibuk dan penuh cerita.

Namun, tahukah Anda bahwa di balik kesibukannya, bandara ini menyimpan kisah sejarah, filosofi nama yang mendalam, dan berbagai fakta unik? Mari kita kupas tuntas semua yang perlu Anda ketahui tentang Soekarno-Hatta, dari asal-usulnya hingga tips praktis untuk perjalanan Anda bersama https://www.cektiket.com.

Nama bandara ini adalah penghormatan abadi bagi dua proklamator kemerdekaan Indonesia, Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta. Mereka bukan hanya Presiden dan Wakil Presiden pertama Republik Indonesia, tetapi juga simbol persatuan dan perjuangan bangsa yang dikenal sebagai “Dwi Tunggal”.

Penggunaan kedua nama ini melambangkan bahwa bandara ini adalah gerbang utama bangsa Indonesia yang dibangun atas fondasi perjuangan dan cita-cita kemerdekaan mereka. Diresmikan pada tahun 1985, pemilihan nama ini mengukuhkan identitas bandara sebagai representasi bangsa di mata dunia. Setiap kali nama Soekarno-Hatta disebut, kita diingatkan pada dua pahlawan pendiri bangsa yang menyatukan Nusantara.

Sebelum Soekarno-Hatta berdiri megah, Jakarta dilayani oleh Bandara Kemayoran yang semakin padat dan tidak mampu lagi menampung lalu lintas udara yang terus meningkat. Pada awal 1970-an, pemerintah memutuskan untuk membangun bandara baru yang lebih modern dan luas.

Sebuah area persawahan di wilayah Cengkareng, Tangerang, dipilih sebagai lokasi. Proyek raksasa ini dimulai dengan desain yang digarap oleh arsitek ternama asal Prancis, Paul Andreu, yang juga merancang Bandara Charles de Gaulle di Paris.

  • 1 Mei 1985: Terminal 1 resmi beroperasi dan menjadi awal dari era baru penerbangan Indonesia, mengambil alih seluruh penerbangan domestik dari Kemayoran.
  • 1992: Terminal 2 dibuka untuk melayani penerbangan internasional yang sebelumnya masih berpusat di Bandara Halim Perdanakusuma.
  • 2016: Terminal 3 Ultimate, sebuah terminal modern berstandar internasional dengan arsitektur futuristik, diresmikan untuk menjawab tantangan penerbangan modern dan menampung jutaan penumpang tambahan.

Kini, Soekarno-Hatta telah bertransformasi dari lahan kosong menjadi salah satu bandara tersibuk di belahan bumi selatan.

Foto dari atas menunjukkan desain atap tradisional Jawa (joglo) Terminal 1 dan 2 Bandara Soekarno-Hatta (CGK) dengan pesawat Garuda Indonesia dan maskapai lainnya di landasan pacu dan area parkir.
Tampak dari ketinggian, desain ikonik atap joglo pada Terminal 1 dan 2 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, mencerminkan perpaduan arsitektur modern dan budaya lokal Indonesia. ( Original file (3,078 × 1,818 pixels, file size: 6.13 MB, MIME type: image/jpeg) (https://commons.wikimedia.org/wiki/User:Gunkarta)

Di balik fungsinya sebagai hub transportasi, CGK menyimpan banyak hal menarik yang mungkin Anda lewatkan.

  1. Arsitektur Bernuansa Lokal: Coba perhatikan atap Terminal 1 dan 2. Desainnya terinspirasi dari arsitektur pendopo khas Jawa, lengkap dengan atap joglo yang ikonik. Ini adalah upaya untuk memadukan fungsi modern dengan kearifan lokal.
  2. Skytrain Canggih: Untuk menghubungkan Terminal 1, 2, 3, dan stasiun kereta bandara, CGK memiliki kereta layang tanpa pengemudi (Skytrain). Ini adalah cara mudah dan gratis untuk berpindah antar terminal.
  3. Galeri Seni di Udara: Terminal 3 bukan hanya terminal biasa, tetapi juga sebuah galeri seni. Anda bisa menemukan berbagai instalasi seni modern dan patung-patung karya seniman Indonesia, termasuk patung monumental Garuda karya I Nyoman Nuarta.
  4. Kode IATA “CGK”: Meskipun bernama Soekarno-Hatta, kode IATA-nya adalah CGK. Ini merupakan singkatan dari Cengkareng, wilayah geografis tempat bandara ini berada.

Agar perjalanan Anda lebih lancar, simak panduan praktis berikut ini.

  • Pembagian Terminal:
    • Terminal 1: Umumnya melayani penerbangan domestik dari maskapai seperti Super Air Jet, AirAsia, dan sebagian Lion Air Group.
    • Terminal 2: Melayani penerbangan domestik dan beberapa internasional dari Lion Air Group (Batik Air, Lion Air) dan maskapai lainnya.
    • Terminal 3: Merupakan terminal termodern dan terbesar, melayani maskapai Garuda Indonesia (domestik & internasional), Citilink, dan sebagian besar maskapai internasional lainnya.
  • Transportasi dari dan ke Bandara:
    • Kereta Bandara: Cara tercepat dan bebas macet menuju pusat Jakarta (Stasiun BNI City, Duri, Manggarai). Waktu tempuh sekitar 45-55 menit.
    • Bus DAMRI: Pilihan ekonomis dengan rute ke berbagai titik di Jabodetabek seperti Gambir, Blok M, dan Bekasi.
    • Taksi & Transportasi Online: Tersedia di setiap terminal di area kedatangan.
    • Sewa Mobil: Berbagai konter penyewaan mobil tersedia jika Anda butuh fleksibilitas lebih.
  • Tips Akomodasi:Baru tiba setelah penerbangan panjang atau butuh tempat menginap sebelum penerbangan pagi? Ada banyak pilihan hotel nyaman di sekitar Bandara Soekarno-Hatta, mulai dari hotel budget hingga hotel bintang lima. Temukan dan pesan hotel terbaik dekat Bandara Soekarno-Hatta dengan harga spesial hanya di https://www.cektiket.com!

Kini Anda tahu lebih banyak tentang Bandara Soekarno-Hatta, sebuah gerbang yang kaya akan sejarah dan keunikan. Ia bukan hanya titik awal perjalanan Anda, tetapi juga bagian dari cerita perjalanan itu sendiri.

Apakah Anda siap untuk menjelajahi Jakarta atau terbang ke destinasi impian lainnya?

Jangan tunda lagi, cari dan pesan tiket pesawat termurah dari dan ke Soekarno-Hatta (CGK) sekarang juga di www.cektiket.com! Perjalanan Anda dimulai di sini.

Similar Posts